Kredibilitas BPK sangat bergantung pada kualitas pekerjaan manusia di dalamnya. Oleh karena itu, prinsip ‘right man, on the right place, in the right order’ perlu diterapkan di BPK. Demikian antara lain disampaikan Wakil Ketua (Waka) BPK RI Agus Joko Pramono dalam pengarahannya kepada para pejabat dan pegawai BPK Jateng pada Jumat (16/10/20). “Menempatkan orang pada tempatnya adalah kunci sukses dari proses bisnis organisasi seperti BPK,” kata Agus.
Dilaksanakan di Auditorium BPK Perwakilan Jateng, pengarahan oleh Waka BPK mengambil tema “Peran Manajemen SDM dalam Memotivasi dan Meningkatkan Kemampuan Personil Pemeriksa/ Penunjang”. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Biro Sekretariat Pimpinan Suwarni Dyah Setyaningsih. Pengarahan Waka diikuti para peserta baik secara langsung maupun secara online menggunakan aplikasi zoom dangan Kalan BPK Provinsi Jateng Ayub Amali sebagai moderator.
Agus Joko Pramono juga mengatakan bahwa setiap bagian di sebuah organisasi sama-sama memiliki nilai penting dan saling terkait. Karenanya, tidak boleh ada pembedaan antarbagian, misalnya antara bagian teknis, bagian penunjang, atau bagian arsip. “Seluruh elemen BPK harus bekerja secara maksimal dan optimal sesuai dengan penempatannya masing-masing,” katanya.
Menyinggung dampak pandemi covid-19 dalam pekerjaan, Waka BPK mengatakan, semua pihak harus tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dalam operasional pekerjaan. “Seandainya dihadapkan pada dua pilihan, apakah bekerja dengan efektif ataukah kesehatan pegawai, maka dahulukanlah kesehatan,” katanya
Sebelumnya, saat membuka acara pengarahan, Kalan BPK Provinsi Jateng Ayub Amali menyampaikan rasa terima kasih karena Waka berkenan berkunjung dan memberikan arahan kepada para pegawai BPK Jateng. Pada kesempatan tersebut, Ayub juga memberikan paparan singkat tentang komposisi kepegawaian dan fasilitas yang ada di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jateng.
Lebih jauh Ayub Amali menjelaskan, dalam pelaksanaan pemeriksaan, para pemeriksa BPK Perwakilan Jateng melakukan tugas dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran covid 19. Menurut Ayub, selama pandemi, para pemeriksa dibekali dengan essential kit yang antara lain berisi masker, hand sanitizer, juga vitamin. Sebelum dilaksanakannya penugasan ke lapangan, para pemeriksa juga terlebih dahulu diharuskan menjalani rapid test.
Acara pengarahan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan penyebaran covid 19. Selain pembatasan jumlah peserta yang hadir di auditorium, tempat duduk juga diatur dengan memperhatikan jarak antarpeserta.
Meski tak seluruh peserta dapat hadir secara langsung, acara pengarahan berlangsung hidup. Para peserta juga berkesempatan bertanya jawab dengan Waka BPK baik secara langsung maupun melalui aplikasi zoom.
Selepas pengarahan, Waka BPK RI Agus Joko Pramono menunaikan sholat Jumat di Masjid Baitul Hasib BPK Perwakilan Provinsi Jateng. (*)