SEMARANG- Inti dari pelayanan prima adalah orientasi pada kenyamanan dan kepuasan pihak yang dilayani. Salah satu kiat untuk mengupayakan pelayanan prima adalah dengan mengubah cara pandang kita. Bila dulu customer kita posisikan sebagai raja, saat ini kita harus membiasakan diri menempatkan customer sebagai teman.
Demikian antara lain disampaikan Pulung Tri Anggoro saat dalam diklat pelayanan prima di Kantor BPK Perwakilan Provinsi Jateng pada Selasa (25/09) kemarin. Diklat dibuka secara resmi oleh Kasubbag SDM BPK Perwakilan Provinsi Jateng, Cahyo Utomo. Diikuti 37 Pegawai dari beragam unit kerja di BPK Perwakilan Provinsi Jateng, diklat tersebut direncanakan berakhir pada Rabu (26/09). Diklat itu sendiri mengambil tema “Melayani dengan Hati”.
Menurut Pulung, setidaknya terdapat empat karakter utama penempatan customer sebagai teman, yaitu: adanya keakraban, adanya kenyamanan, adanya kesediaan untuk mendengar, serta munculnya rasa kepastian. “Dengan memposisikan customer sebagai teman, maka kenyamanan dan kepuasan customer akan lebih mungkin diwujudkan,” kata Pulung.
Lebih lanjut widya iswara di Badan Diklat BPK ini mengatakan, customer dalam konteks unit-unit kerja di BPK bisa sangat beragam. Setiap unit kerja di BPK memiliki customer yang mungkin berbeda antara satu dengan lainnya. Meski begitu, prinsip pelayanan tidak akan banyak berbeda. “Pinsip dasarnya adalah bahwa kita memahami keinginan dan kebutuhan customer kita. Untuk itu kita harus berlatih untuk mampu melayani dengan hati,” jelasnya.
Selama Diklat, para peserta tampak antusias menyimak materi dan mengikuti proses pembelajaran. Dalam Diklat dua hari tersebut, para peserta mendapatkan pemahaman mengenai prinsip-prinsip pelayanan prima kepada stakeholder masing-masing unit kerja.(*)