Sekat dan batasan tidak menjadi halangan bagi para pemuda untuk bersatu demi cita-cita besar Indonesia. Kita harus meletakkan persatuan Indonesia di atas sentimen-sentimen keagamaan, kesukuan, kedaerahan, apalagi golongan. Inilah yang kita sebut dengan berani bersatu.
Demikian antara lain isi disampaikan Kasetlan BPK Provinsi Jateng Novie Irawati H.P., membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olahraga menyambut peringatan ke-89 Hari Sumpah Pemuda, pada Senin (30/10) kemarin. Pidato Menpora tersebut dibacakannya ketika menjadi inspektur dalam upacara peringatan ke-89 Hari Sumpah Pemuda di BPK Perwakilan Provinsi Jateng.
Dilaksanakan di halaman kantor, upacara tersebut diikuti para pejabat dan pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jateng. Kasubbag Umum BPK Perwakilan Provinsi Jateng Zufrizal bertugas sebagai komandan dalam upacara tersebut.
Dihadapan para peserta upacara, Kasetlan BPK Provinsi Jateng Novie Irawati H.P. mengatakan, meski saat ini sarana transportasi maupun teknologi komunikasi telah sangat maju, namun justru lebih sering muncul perpecahan dan kesalahpahaman. Masyarakat mudah sekali saling memvonis, menebar fitnah, dan kebencian. Padahal, dengan kemudahan teknologi dan sarana transportasi yang ada saat ini, seharusnya lebih mudah buat kita untuk berkumpul, bersilaturahim, dan berinteraksi sosial.
Kasetlan BPK Provinsi Jateng juga mengajak para peserta upacara untuk melawan segala bentuk upaya yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Sudah saatnya kita melangkah ke tujuan lain yang lebih besar, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Kasetlan BPK Provinsi Jateng di akhir amanatnya.
Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 10.13.1/MENPORA/X/2017, tema peringatan ke-89 Hari Sumpah Pemuda Tahun 2017 adalah Pemuda Indonesia Berani Bersatu. Pelaksanaan upacara peringatan Sumpah pemuda di BPK Perwakilan Provinsi Jateng mundur dari tanggal seharusnya karena tanggal 28 Oktober kebetulan jatuh pada hari Sabtu.