JEPARA- Selasa (15/05) kemarin, Kepala Perwakilan (Kalan) BPK Provinsi Jateng Hery Subowo menjadi salah satu pembicara dalam Workshop Evaluasi Implementasi Sistem Tatakelola Keuangan Desa dengan Aplikasi Siskeudes di Kabupaten Jepara. Workshop tersebut merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jateng bekerja sama dengan pemerintah kabupaten Demak.

Selain Kalan BPK Provinsi Jateng, hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut Anggota Komisi XI DPR Fathan, Wadirbimas Polda Jateng AKBP Bambang Murdoko, dan Direktur BUMD BPKP Juliver Sinaga. Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi serta perwakilan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jepara.

Digelar di Pendopo Kabupaten, workshop tersebut diikuti kurang lebih 240 peserta yang berasal dari kalangan perangkat desa, kecamatan, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan pengelolaan keuangan desa di wilayah Kabupaten Jepara.

Di depan para peserta, Kalan BPK Provinsi Jateng Hery Subowo menyampaikan bahwa saat ini keuangan desa memang sangat mendapat perhatian publik. Hal ini terutama disebabkan  karena alokasi anggaran untuk desa mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahun. Memperhatikan kondisi ini, menurut Kalan BPK Provinsi Jateng, maka pengelolaan dan pengawasan yang baik terhadap pengelolaan keuangan desa mutlak diperlukan.

Menurut Kalan Provinsi Jateng, pemanfaatan aplikasi semacam Siskeudes merupakan salah satu upaya  yang bisa dimaksimalkan untuk mewujudkan tata kelola keuangan desa yang lebih transparan dan akuntabel. Namun demikian, lanjut Kalan, aspek paling utama adalah kualitas sumberdaya pengelola keuangan desa. “Tanpa dukungan sumberdaya manusia yang mumpuni, sebagus apapun sistem tidak akan memberikan manfaat maksimal,” kata Kalan Provinsi Jateng.

Sebelumnya, dalam pidato sambutannya Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengatakan, besarnya dana desa yang ada memang berpotensi mempercepat proses pembangunan desa. Meski demikian, Ahmad Marzuqi mengingatkan, besarnya dana juga memunculkan konsekuensi  yang besar bagi para pengelolanya. Oleh karena itu, Ahmad Marzuqi menghimbau agar para peserta serius dalam mengikuti workshop.“Workshop semacam ini menjadi kesempatan yang sangat baik, terutama bagi para perangkat desa, untuk lebih memahami pengelolaan keuangan desa, sehingga meminimalkan risiko  munculnya masalah di belakang hari,” katanya. (*)