Jumat, 14 Februari 2014, Anggota VI BPK RI (Dr. H. Rizal Djalil) mengadakan kunjungan ke wilayah jawa tengah dalam rangka kegiatan “Pemantauan dan Penyerahan Bantuan Siswa Miskin (BSM) untuk Siswa se-Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kota Magelang oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di dua tempat pada hari Jumat 14 Februari 2014 di GOR Gelarsena Klaten (Pukul 08.00 WIB – Selesai) dan Gedung AH. Nasution AKMIL Magelang (Pukul 13.30 WIB – Selesai).
Selain kehadiran Anggota VI BPK RI (Dr. H. Rizal Djalil), acara penyerahan BSM di Klaten juga dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI (M. Hatta), dan Dirjen Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Prof. Dr. Ir. Ahmad Jazidie, M.Eng), dan seluruh unsur Forkompimda Kabupaten Klaten. Sedangkan penyerahan BSM di Magelang dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI (Ir. H. Tjatur Sapto Edy, MT), Dirjen Dikmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Prof. Dr. Ir. Ahmad Jazidie, M.Eng), Walikota Magelang, Bupati Kabupaten Magelang, dan seluruh unsur Forkompimda Kabupaten/Kota Magelang.
Program BSM adalah Program Nasional yang bertujuan menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, serta membantu kelancaran program sekolah. Dana BSM diberikan kepada siswa mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi dengan besaran sebagai berikut : SD dan MI (Rp360.000,00/tahun); SMP dan MTs (Rp550.000,00/tahun); SMA, SMK dan MI (Rp780.000,00/tahun); dan Perguruan Tinggi (Rp1.200.000,00/tahun).
Pada tahun 2012 alokasi dana BSM yang disalurkan oleh Kemendikbud adalah sebesar Rp2,82 triliun untuk 5,75 juta siswa miskin, sedangkan alokasi dana BSM pada Kemenag sebesar Rp0,99 triliun untuk 1,81 juta siswa miskin sehingga total alokasi dana adalah sebesar Rp3,81 triliun untuk 7,56 juta siswa miskin. Permasalahan klasik yang timbul pada setiap program bantuan program pemerintah termasuk pada program BSM adalah penyaluran realisasi yang lambat.
Oleh karenanya, BPK RI menyelenggarakan acara Pemantauan dan Penyerahan BSM untuk Siswa dengan tujuan untuk mendorong proses penyaluran BSM yang tepat waktu dan tepat sasaran, serta mencari solusi bersama permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program tersebut. BPK RI selaku lembaga pemeriksa keuangan negara berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan. Salah satu bidang prioritas pemeriksaan BPK yang sangat strategis adalah bidang pendidikan. Besarnya anggaran pendidikan membuat realisasi anggaran pendidikan termasuk BSM sangat rawan terjadinya penyalahgunaan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan Pemantauan dan Penyerahan BSM oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI kepada Siswa miskin di Kabupaten Klaten, Kabupaten Magelang, dan Kota Magelang tersebut, BPK RI berharap penyaluran BSM menjadi lebih tepat waktu dan tepat sasaran.