[Magelang, 9 Januari 2017] Setelah melewati proses renovasi selama beberapa bulan terakhir, museum yang dulunya merupakan kantor pertama BPK tersebut akhirnya diresmikan oleh Wakil Ketua BPK RI Sapto Amal Damandari. Peresmian museum dihadiri oleh Anggota BPK Agus Joko Pramono, Moermahadi Soerjadjanegara , Achsanul Kosasih, Pimpinan BPK Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pimpinan DPRD Provinsi Jateng Rukma Setyabudi, Sukirman,Feri Pujiatmoko,Feri Wawan Cahyono, Achmadi Kepala Lembaga Sandi Negara Mayjen Joko Setyadi beserta jajarannya Gubernur Akmil Mayjen TNI Arif Rahman, Bupati, Walikota seprovinsi jateng, Pejabat eselon I dan 2 BPK , Muspida dan Kepala Dinas Kota Magelang serta anggota ANAO dari Belanda.
Sekretaris Jenderal BPKRI Hendar Ristriawan mengatakan, museum tersebut dibangun dengan konsep modern agar masyarakat tidak lagi mengasumsikan bahwa museum adalah bangunan yang menyeramkan. Dukungan teknologi informasi pun menyertai isi dari koleksi yang ada di museum.”Dukungan teknologi informasi ini bermaksud agar pengunjung yang memang berminat mempelajari kesejarahan BPK dapat memanfaatkan segenap panca inderanya. Tidak saja dengan melihat visual melalui film tetapi juga membaca koleksi,” ungkapnya.
Wakil Ketua BPK, Sapto Amal Damandari dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dalam perjalanan selama 70 tahun banyak dinamika, nilai dan pengetahuan yang dapat menjadi pembelajaran bagi BPK dan jajarannya bahkan komponen bangsa Indonesia. Untuk menjaga nilai dan arti sejarah tersebut BPK berkomitmen untuk mengembangkan museum BPK sebaga perwujudan dalam menjaga kelestarian warisan pendahulu bangsa dan mengajak komponen bagsa Indonesia untuk sama-sama menjaga komponen harta Negara. Pengembangan Museum BPK juga dibantu dengan Fakultas Ilmu Budaya UI dan Arsiparis KLTF Leiden, Belanda. Kedepannya museum BPK RI akan menjadi UPT akan menjadi tempat bagi publik untuk mengetahui sejarah dan nilai ke BPK an dan sarana pengetahuan dan edukasi bagi masyarakat luas.
“Peresmian ini juga sekaligus menandai HUT BPK RI ke-70, yang jatuh pada 1 Januari lalu. Kami memiliki gagasan untuk memperluas museum ini, karena dulunya memang terlalu sempit. Selain itu, juga didesain lebih informatif,interaktif sehingga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan,” ungkap Wakil Ketua BPK.
Pada peresmian ini juga diluncurkan penyempurnaan SPKN terbaru tahun 2017 setelah sebelumnya mengacu SPKN tahun 2007 dan juga launching SIPTL dalam proses pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK. SIPTL akan meningkatkan transparasi dan akuntabilitas terpenuhinya akses yang real time dan interaksi antara BPK dan entitas secara cepat dan dapat dilakukan kapanpun dan dimana saja. SIPTL juga telah dilakukan sessemnet oleh Lembaga Sandi Negara
Peresmian Museum BPK tersebut ditandai dengan seremonial pengguntingan pita oleh Wakil Ketua BPK. Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya Anggota II BPK, Agus Joko Pramono, Anggota V BPK, Moermahadi Soerjadjanegara, Anggota VII BPK, Achsanul Qosasi, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Ketua DPRD Jateng, Rukma Setyabudi, dan Pejabat di lingkungan BPK baik BPK Pusat maupun BPK Perwakilan, serta para kepala daerah di wilayah Jateng dan Gubernur Akademi Militer, Mayor Jenderal TNI Arif Rahman