Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mencatat realisasi investasi mencapai Rp 51,54 triliun. Angka tersebut melebihi target Rp 41,7 triliun atau 124 persen sepanjang tahun 2017.
Hal itu diungkapkan Prasetyo Ariwibowo, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), beberapa waktu lalu, menurutnya, realisasi investasi itu terdiri dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 19,86 triliun, sementara penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 31,67 triliun.
Untuk negara asing yang berinvestasi di Jateng, paling banyak adalah Jepang yang mencapai 77 proyek dengan nilai 1,123,898,80 US dolar, disusul Kore Selatan mencapai 208 proyek dengan nilai 546.765.90 US dolar, india sejumlah 30 proyek dengan nilai 244,179,00 US dolar, Singapura sejumlah 127 proyek dengan nilai 179,829,70 US dolar.
Investasi asing tersebut, mayoritas bergerak di sektor gas, listrik dan air. Kemudian sektor industri kayu, industri kulit, industri tekstil dan industri lainnya.
“Selama tahun 2017 total investasi PMA sebanyak 995 proyek dengan penyerapan tenaga kerja asing 716 orang dan tenaga kerja indonesia ada 83.204 orang,”katanya.