BPK dan media massa memiliki peran ideal masing-masing dalam membangun negara dan masyarakat. Hubungan kerja yang strategis antara BPK Perwakilan Provinsi Jateng dan Tribun Jateng akan berkontribusi positif dalam usaha mewujudkan tatakelola dan tanggung jawab keuangan negara yang transparan dan akuntabel, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Demikian antara lain disampaikan Kepala Perwakilan (Kalan) BPK Provinsi Jateng Hery Subowo saat berkunjung ke Tribun Jateng pada Selasa (20/3). Tiba di kantor Tribun Jateng sekitar pukul 13.30 WIB, rombongan dari BPK Perwakilan Provinsi Jateng disambung langsung oleh Pemred Tribun Jateng Cecep Burdansyah.

Selain Kalan BPK Provinsi Jateng, turut dalam acara tersebut Kasubaud Jateng III Nelson H. H. Siregar, Kasubaud Jateng IV Ahmad Adib Susilo, dan Kasubbag Humas Athur Saragi. Selain itu, hadir pula para Pengendali Teknis di BPK Perwakilan Provinsi Jateng.  Adapun dari Tribun Jateng, selain Pemred, hadir Wakil Pemimpin Perusahaan Daud Sutikno, News Manager Arief Novianto, Online Manajer Abduh Imanulhaq, Manager Produksi Erwin Ardian serta jajaran redaksi Tribun Jateng.

Dalam pertemuan dengan jajaran Tribun Jateng, Kalan BPK Provinsi Jateng mengatakan, media merupakan salah satu stakeholder strategis BPK dan  kunjungan ke Tribun Jateng   menjadi salah satu upaya untuk membangun kesamaan persepsi serta saling mengenal tugas dan fungsi masing-masing. Kepada para awak Tribun Jateng, Kalan BPK Provinsi Jateng juga menjelaskan tentang struktur organisasi, tugas dan kewenangan, serta hal-hal umum tentang BPK, khususnya BPK Perwakilan Provinsi Jateng.

Terkait Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP), Kalan BPK Provinsi Jateng menjelaskan bahwa setelah disampaikan ke DPR atau DPRD, LHP BPK bersifat terbuka untuk masyarakat. Tribun Jateng bisa memanfaatkan data LHP BPK sebagai salah satu referensi penyampaian informasi terkait keuangan negara kepada masyarakat. Meski demikian, tegas Kalan BPK Provinsi Jateng,  keterbukaan akses  tersebut tidak berlaku  untuk LHP investigatif dan  Penghitungan Kerugian Negara (PKN) sebab  berdasarkan aturan yang ada, BPK berkewajiban menyampaikannya hanya ke aparat penegak hukum untuk keperluan penegakan hukum. “Salah satu pertimbangan LHP investigatif dan PKN tidak terbuka untuk umum karena dikhawatirkan akan mengganggu jalannya proses penyidikan,” jelasnya.

Menjawab pertanyaan tentang penegakan kode etik di BPK, Kalan BPK Provinsi Jateng  menegaskan besarnya perhatian BPK dalam penegakan kode etik.  Menurut Kalan, selain  memiliki aturan khusus tentang kode etik, BPK juga memiliki Majelis Kehormatan Kode Etik (MKKE) yang menjadi pemutus perkara-perkara pelanggaran kode etik oleh pegawai, pejabat, atau Anggota BPK. “Selain itu, untuk memperkuat penegakan integritas dan kode etik, BPK juga memiliki Program Pengendalian Gratifikasi dan juga Whistelblowing System,” jelas Kalan

Sebelumnya, dalam sambutannya, Pemred Tribun Jateng Cecep Burdansyah mengapresiasi kunjungan rombongan dari BPK Perwakilan Provinsi Jateng.  “Ini menjadi awalan yang sangat berharga dalam membangun saling pengertian dan hubungan kerja produktif antara BPK Perwakilan Provinsi Jateng dan Tribun Jateng,” kata Cecep. Dalam kesempatan tersebut, Cecep   menjelaskan tentang  struktur organisasi, alur kerja, dan  kaidah kerja jurnalistik  di Tribun Jateng. (*)