Semarang Barat – Pembangunan trotoar di Jalan WR Supratman dinilai asal-asalan. Selain belum dipasang kermaik, pohon pule ditanam tidak dalam.
Pantauan Suara Merdeka Minggu (18/1), pengurukan tanah tidak sejajar dengan trotoar. Timbunan tanah hanya setengah dari pedestrian, Isinya pun campuran tanah dan material sisa pembangunan seperti batu, pecahan cor dan aspal. Pohon-pohon yang ditanam termasuk jenis pale dan lainnya diberi penyangga bambu menyilang.
Imam (35) warga sekitar mengatakan, Jalan WR Supratman lebih indah, selain dilebarkan, juga dibangun trotoar yang dilengkapi pohon peneduh. Sayangnya, pengerjaannya kurang rapi, dan penanaman pohon terksan asal-asalan.
“Mungkin sejak awal Januari sudah tidak ada pengerjaan lagi ya ? padahal pekerjaan itu membuat Jl WR supratman jadi indah, banyak yang bermain disini, “Katanya.
Proyek peningkatan JL WR Supratman, menjadi salah satu proyek yang mendapat sorotan. Proyek senilai Rp 8,5 miliar tersebut tidak selesai tepat waktu, yakni 12 Desember 2017. Belum lama ini, Wakil ketua DPRD Kota Semarang, Joko Santoso juga kecewa dengan perkembangan peroyek peningkatan Jl WR Supratman dan Jl Suratmo oleh PT Dinamika Persada Sehati. Progres pembangunan yang belum sesuai harapan.
“Kami meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang melakukan langkah tegas kepada pelaksana proyek, dalam hal ini PT Dinamika Persada Sehati, “ujarnya.