Cerita Para Pendonor Darah Perdana

Bagi sebagian orang, kali pertama berdonor darah rupanya tak selalu identik dengan takut atau ngeri. Setidaknya, demikian pengakuan Mita Cahyani dan Luqi Santo Timor Andriana, dua orang pegawai BPK Perwakilan Provinsi Jateng setelah mengikuti kegitan Donor Darah yang digelar BPK Perwakilan Provinsi Jateng pada Rabu (31/10) kemarin. Keduanya mengaku senang bisa ikut berdonor darah untuk pertama kali.

Mita Cahyani mengaku memang telah mempersiapkan diri untuk bisa ikut berdonor darah kali ini. “Tadi pagi awalnya ingin sarapan agak telat, karena ingat hari ini ada donor darah di kantor, saya segera sarapan,” katanya. Dia sudah beberapa kali ikut donor darah, namun selalu gagal karena kurang memenuhi persyaratan sebagai pendonor. “Saya excited banget bisa ikut donor kali ini,” ucap Mita Cahyani.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Luqi Santo Timor Andriana. Luqi mengatakan, setelah pengalaman perdana ini, ia siap untuk berdonor lagi bila ada kegiatan serupa di kantor. “Pengin aja darahku bisa bermanfaat untuk orang lain,” kata pemeriksa dari Subauditorat Jateng IV ini. Ia percaya bahwa donor darah bukan hanya bermanfaat bagi orang lain, tapi juga bagi kesehatan pendonor sendiri. “Tadi, aku juga dikasih tahu oleh petugas kalau kadar kekentalan darahku termasuk tinggi sehingga disarankan harus banyak minum,” katanya.

Pada donor darah kali ini, sedikitnya 31 pegawai berpartisipasi mendonorkan darahnya. Jumlah ini melampaui target penyelenggara. “Kami menargetkan 20 orang lebih, biasanya yang ikut berpartisipasi sekitar 28 orang,” kata Fajar Hudaya, Kepala Subbagian SDM BPK Perwakilan Provinsi Jawa Tengah sekaligus ketua panitia penyelenggara.

Kegiatan donor darah rutin dilaksanakan oleh Subbag SDM BPK Perwakilan Provinsi Jateng sejak tahun 2016. Bekerja sama dengan PMI Cabang Kota Semarang, setiap beberapa bulan sekali Subbag SDM melaksanakan kegiatan ini untuk memberi kesempatan kepada para pegawai yang ingin menjadi pendonor darah.(*)